Sebuah teori kontroversial tentang evolusi manusia mendapat dukungan baru-baru ini. David Attenborough, pendukung teori kontroversial ini menunjukkan bahwa manusia berasal dari kera yang muncul dari air. Kera tersebut kehilangan bulu mereka, mulai berjalan tegak dan kemudian otak besarnya dapat berkembang.

Teori ini telah muncul 50 tahun yang lalu dan mendapat cemoohan beberapa ilmuwan sejak pertama kali muncul. Kelompok ilmuwan yang meyakini teori ini akan mengadakan konferensi London pada pekan depan.

Teori kera air (aquatic apes) mengatakan bahwa mereka muncul karena nenek moyang kita memutuskan untuk tinggal di dalam atau dekat dengan air selama jutaan tahun. Ahli biologi Inggris, Sir Alister Hardy adalah ilmuwan pertama yang berteori bahwa manusia berasal dari keturunan kera air. Dia menulis bahwa kera turun dari pohon untuk hidup di sungai yang kaya makanan maupun di laut.

Kera-kera ini berevolusi menjadi tegak ketika mereka mencoba untuk menjaga kepala mereka supaya tetap diatas air. Akibatnya, mereka juga akan kehilangan rambut. Mereka menimbun lemak untuk tetap hangat di dalam air.

Rhys Evans, seorang ahli fisiologi kepala dan leher di Royal Marsden hospital, London mengatakan bahwa manusia memiliki sinus yang besar. Ia berpendapat bahwa ruang antara pipi, hidung dan dahi ini bertindak sebagai alat bantu apung yang membantu menjaga kepala di atas air.

Pendukung teori ini juga berpendapat bahwa biokimia otak manusia bisa membantu membuktikan adanya hubungan ini. Docosahexaenoic acid (DHA) atau asam lemak omega-3 yang ditemukan dalam makanan laut dapat meningkatkan pertumbuhan otak pada mamalia.



Leave a Reply.